Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Alur Yang Tergambar Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk


Bagaimana Alur Yang Tergambar Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk

bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel ronggeng dukuh paruk?

1. bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel ronggeng dukuh paruk?


Pada paragraf pertama menggunakan alur mundur sedangakan paragraf kedua dan seterusnya menggunakan alur maju...jadi bisa di simpulkan bahwa alur yang digunakan yaitu alur campuran


2. Bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?​


Jawaban:

maju, mundur, gabungan


3. Bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel ronggeng dukuh paruk


alur ronggeng dukuh paruk :
menggunakan alur cerita campuran karena ceritanya menceritakan kejadian masa sekarang, kemudian ke masa lampau, dan kemasa sekarang Kembali

4. Jelaskan bagaimana alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk ?


Jawaban:maff ya udh 3 hari karena itu saya maff

Penjelasan:


5. tema novel ronggeng dukuh paruk


bertemakan politik, sosial, dan ekonomi

6. apa yang anda pahami tentang novel ronggeng dukuh paruk​


Jawaban:

Novel ini bercerita tentang perjalan hidup tokoh Srintil yang terpilih menjadi seorang penari ronggeng di kampungnya dan bagaimana keadaan itu mengubah jalan hidupnya dan juga kekasihnya.

Jadikan Jawaban Terbaik!!!


7. siapakah tokoh utama dan tokoh pendukung dalam novel ronggeng dukuh paruk . dan bagaimanakah karakter tokoh ronggeng dukuh paruk tersebut jelaskan..


Tokoh utama dalam novel ronggeng dukuh paruk adalah...

Rasus        : penyayang, ,pemberani, dan pendendamSrintil         : penyayang, agresif dan dewasa

Tokoh pendukung:

Dursun      : bersahabatWarta        : perhatian dan penghiburSakarya (Kakek Srintil): penyayang dan tegaKartareja dan Nyai Kartareja : egoisSakum                     : hebatNenek Rasus          : linglungSantayib (ayah Srintil) : bertanggungjawab dan keras kepalaIstri Santayib          : keibuan dan prihatinDower                    : pekerja kerasSulam                     : sombongSiti                          : alimSersan Slamet       : tegasKopral Pujo            : penakutTampi                     : penyayang dan sabarMasusi                    : Jahat dan pendendam.Pembahasan

Novel yaitu suatu karya sastra yang terdiri dari 2 unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang dimana keduanya akan saling berhubungan karena saling berpengaruh dalam sebuah karya sastra.  

Ciri-ciri dari novel:  

Jumlah kata pada novel sekurang-kurangnya 100 halaman atau kurang lebih terdiri dari 35.000 kata.Ditulis dengan suatu narasi dan bentuk deskripsi yang menggambarkan tentang sebuah kejadian yang ada di dalam novel tersebut.Novel bersifat kompleks dan terdapat lebih dari satu impresi, efek, dan juga emosi.Dibutuhkan waktu yaitu setidaknya kurang dari 120 menit untuk membaca habis satu buah buku novel.Cerita novel bisa saja sangat panjang, namun ada banyak kalimat yang disebutkan secara diulang-ulang.Pelajari lebih lanjut

Materi penjelasan tentang novel pada link

brainly.co.id/tugas/9854366

Materi penjelasan tentang contoh novel pada link

brainly.co.id/tugas/9077309

Detil Jawaban

Kelas     : VIII

Mapel    : Bahasa Indonesia

Bab        : Bab 6 - Novel

Kode      : 8.1.6

#TingkatkanPrestasimu


8. Bagaimana alur yang tergambar dalam novel ronggeng dukuh paruk


Jawaban dari pertanyaan diatas adalah..

Menggunakan alur maju, mundur dan gabungan.

Pembahasan

Penjelasan dari novel adalah merupakan suatu bentuk dari karya sastra yang mempunyai 2 unsur yaitu unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik dan dimana keduanya saling berhubungan karena saling berpengaruh dalam sebuah karya sastra.

Ciri-ciri dari novel:

Novel terdiri dari sekurang-kurangnya yaitu berisi 100 halaman atau kurang lebih 35.000 kata.Novel ditulis dengan sebuah narasi dan bentuk deskripsi yang menggambarkan tentang suasana kejadian yang ada di dalamnya.Alur cerita yang kompleks dan terdapat lebih dari satu impresi, efek, dan juga bentuk emosi.Masing-masing orang membutuhkan waktu yaitu setidaknya 120 menit untuk membaca habis sebuah buku novel.Cerita pada novel bisa sangat panjang namun terdapat banyak kalimat yang diulang-ulang.

Unsur-unsur novel adalah:

Unsur Intrinsik:

Tema, yaitu merupakan sebuah gagasan utama yang ingin disampaikan kepada penulisnya dalam sebuah novel.Alur, yaitu merupakan jalan cerita yang ada di dalam novel berupa rangkaian-rangkaian dari peristiwa.Latar, yaitu berupa gambaran tentang terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam novel yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan berhubungan dengan suasana.Tokoh, yaitu para pelaku yang ada di dalam bacaan novel tersebut.Penokohan, yaitu merupakan gambaran dari pemberian watak atau sifat para tokoh yang ada di novel tersebut.Gaya bahasa, yaitu cara dari pengarang untuk bisa menyampaikan sebuah cerita yang ada di dalam novel.  Amanat, yaitu merupakan sebuah pesan moral yang terdapat di dalam sebuah novel tersebut.

Unsur ekstrinsik:

Latar belakang dari pengarang.  

Pada novel terrdapat keterangan yang berisi tentang latar belakang dari penulis. Latar belakang dari penulis tersebut yaitu berupa semua hal yang terhubung dengan pemahaman dan juga berhubungan dengan faktor motivasi dari penulis.

Latar belakang masyarakat

Latar belakang masyarakat yaitu merupakan semua hal yang ada di masyarakat dan akan mempengaruhi alur dari sebuah cerita novel.

Nilai yang terdapat pada novel.

Nilai yang terdapat pada sebuah novel tersebut merupakan sebuah nilai-nilai dari sebuah novel, seperti nilai budaya, nilai moral, nilai sosial dan nilai agama.

Pelajari lebih lanjut

Materi penjelasan tentang novel pada link

brainly.co.id/tugas/9854366

Materi penjelasan tentang unsur kebahasaan novel pada link

brainly.co.id/tugas/9077309

Detil Jawaban

Kelas     : VIII

Mapel    : Bahasa Indonesia

Bab        : Bab 6 - Novel

Kode      : 8.1.6

#TingkatkanPrestasimu


9. novel ronggeng dukuh paruk


Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel yang ditulis oleh penulis Indonesia asal Banyumas, Ahmad Tohari, dan diterbitkan pertama kali tahun 1982. Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak kecil Srintil yang berprofesi sebagai tentara. Ronggeng Dukuh Paruk mengangkat latar Dukuh Paruk, desa kecil yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Latar waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-an yang penuh gejolak politik. Pada penerbitan pertama, novel ini terdiri atas tiga buku (trilogi), yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Novel ini telah diadaptasi ke dalam film Darah dan Mahkota Ronggeng (1983) dan Sang Penari (2011). Pada 2014, Ronggeng Dukuh Paruk diterbitkan dalam bentuk audio menggunakan suara Butet Kartaredjasa.[1]

10. Alur apa yang tergambar di novel ronggeng dukuh paruk??? A.maju. B.campuran C.cerita. D.a.b.c.benar


B.Campuran(maju mundur)


11. bagaimanakah alur yg tergambar dlm novel ronggeng dukuh paruk


alur maju kyny maaf y kalo slh

12. simpulan novel ronggeng dukuh Paruk?​


Jawaban:

Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel yang ditulis oleh penulis Indonesia asal Banyumas, Ahmad Tohari, dan diterbitkan pertama kali tahun 1982. Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak kecil Srintil yang berprofesi sebagai tentara. Ronggeng Dukuh Paruk mengangkat latar Dukuh Paruk, desa kecil yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Latar waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-an yang penuh gejolak politik. Pada penerbitan pertama, novel ini terdiri atas tiga buku (trilogi), yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Novel ini telah diadaptasi ke dalam film Darah dan Mahkota Ronggeng (1983) dan Sang Penari (2011). Pada 2014, Ronggeng Dukuh Paruk diterbitkan dalam bentuk audio menggunakan suara Butet Kartaredjasa.[1]

Penjelasan:

Novel Ronggeng Dukuh Paruk pertama kali diterbitkan tahun 1982 dalam bentuk trilogi, yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Setahun kemudian, novel ini diadaptasi ke dalam film Darah dan Mahkota Ronggeng dengan sutradara Yazman Yazid dan dibintangi Ray Sahetapy dan Enny Beatrice. Pada tahun 2003, Gramedia Pustaka Utama menerbitkan trilogi ini menjadi satu novel dengan judul Ronggeng Dukuh Paruk. Penerbitan ulang ini disertai penyertaan bagian-bagian yang sempat disensor. Hingga tahun 2012, versi baru novel ini telah dicetak ulang sebanyak sembilan kali.[2] Tahun 2011, Ronggeng Dukuh Paruk kembali diadaptasi ke dalam film dengan judul Sang Penari. Adaptasi yang kedua ini disutradarai oleh Ifa Isfansyah dengan pemeran utama Prisia Nasution dan Oka Antara. Film kedua ini berhasil meraih sepuluh nomine Festival Film Indonesia 2011 dan memenangkan empat Piala Citra.

Tahun 2014, novel Ronggeng Dukuh Paruk diproduksi oleh Digital Archipelago dalam bentuk file audio. Penerbitan ini menggandeng Butet Kartaredjasa sebagai pengisi suara.[1] Untuk mengalihmediakan novel ini, Butet Kartaredjasa memerlukan waktu selama satu tahun, yaitu 2012-2013.[3] Penerbitan ini mengikuti penerbitan pertama, yaitu dalam bentuk trilogi. Novel pertama, Catatan Buat Emak rekamannya berdurasi sekitar 6 jam, novel kedua, Jantera Bianglala berdurasi sekitar 8 jam, dan novel ketiga, Lintang Kemukus Dini Hari berdurasi 6 jam.[1] Hingga saat ini, Ronggeng Dukuh Paruk telah terbit dalam lima bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jepang, bahasa Jerman, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris.[2]

Ringkasan cerita[sunting | sunting sumber]

Sejak Srintil yang belia dinobatkan menjadi ronggeng baru di Dukuh Paruk untuk menggantikan ronggeng terakhir yang mati dua belas tahun yang lalu, semangat kehidupan di Dukuh Paruk kembali menggeliat. Bagi pedukuhan yang kecil, miskin, terpencil namun bersahaja itu, ronggeng adalah perlambang kehidupan. Tanpa adanya seorang ronggeng, dukuh itu akan kehilangan jati diri. Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi karena cantik dan menggoda. Semua ingin berjoget dan tidur bersama ronggeng itu. Dari kawula biasa hingga pejabat-pejabat desa, bahkan hingga pejabat kabupaten.

Namun, malapetaka politik tahun 1965 membuat Dukuh Paruk hancur, baik secara fisik maupun mental. Karena kebodohan mereka tentang politik, mereka terseret arus konflik dan divonis sebagai manusia-manusia pengkhianat negara. Pedukuhan itu dibakar dan ronggeng berserta para penabuh calung ditahan oleh tentara. Hanya saja, karena kecantikannya, Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa penjara tahanan politik.

Pengalaman pahit yang dialaminya sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia. Setelah bebas, ia berniat memperbaiki citra dirinya dengan tak lagi melayani lelaki manapun dan menjadi wanita somahan. Ketika teman masa kecilnya, Rasus, muncul kembali dalam kehidupannya, sepercik harapan pun muncul. Akan tetapi, ternyata Srintil kembali terhempas, kali ini bahkan membuat jiwanya hancur.[butuh rujukan]


13. Struktur dari novel ronggeng dukuh paruk


Jawaban:

Penelitian ini mengangkat masalah apakah teks novel dapat dijadikan sumber inspirasi penciptaan seni tari. Berkaitan dengan masalah tersebut maka novel yang dijadikan materi penelitian adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk (Sebuah Catatan untuk Emak). Novel ini merupakan buku pertama dari trilogi Ahmad Tohari, yaitu Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemuskus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan tentang kehidupan seorang ronggeng atau penari.

Teks Ronggeng Dukuh Paruk dalam penelitian ini dikaji dengan menggunakan pendekatan intrinsik secara khsusu yang dipergunakan adalah teori fiksi dari Robert Stanton. Teori ini fokus pada tiga hal, yaitu karakter, alur, dan latar belakang. Karakter dalam hal ini antara lain adalah bagaimana deskripsi tokoh utama dalam kegiatan sehari-hari berkaitan dengan kehidupannya. Srinthil adalah seorang penari, oleh karena itu deskripsi kegiatan Srinthil tersebut dipaparkan secara jelas dalam teks novel tersebut.

Dari hasil kajian dapat dilihat bahwa gerakan dalam tarian yang ditarikan oleh Srinthil ternyata berkaitan erat dengan beberapa konsep penciptaan seni tari, yaitu ada rangsang visual, rangsang audio, dan rangsang ide. Berkaitan dengan struktur, terdapat pembukaan, isi tarian, dan penutup. Teks sebuah novel dapat dikaji dan menjadi inspirasi dalam penciptaan seni tari.

Penjelasan:

Kata kunci: kajian tari, penciptaan tari, Ronggeng Dukuh Paruk


14. 1. Tema apa yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 2. Bagaimana alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 3. Di manakah latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 4. Siapakah tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 5. Bagaimana karakter tokoh-tokoh pendukung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 6. Apa amanat atau pesan yang disampaikan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?​


Jawaban dari pertanyaan diatas:

Tema            : percintaan, budaya dan sosial.Alur               : mundur, majuLatar tempat : dukuh Paruk, latar waktu : tahun 1960, latar suasana : suasana ceria, terkesima dan panik.Rasus            : baik, pemberani, peduli, penyayang, cerdas, tegas dan bijaksana, pendendam.

      Srintil             : penyayang.

      Santayib        : gegabah.

      Istri Santayib : baik, penyayang, keibuan, dan peduli.

      Dower           : selalu memaksakan kehendak.

      Warta            : baik, lucu dan menghibur.

      Salam            : sombong dan angkuh.

      Kartareja       : licik.

      Nyai Kartareja : licik.

      Nenek Rasus  : baik, penyayang dan pikun.

      Sersan Slamet : baik, ramah dan tegas.

   5. Karakter dari tokoh-tokoh pendukung dalam novel rata rata berwatak baik, pemberani dan bijaksana.

   6. Supaya kita sebagai manusia mau dan mampu untuk melihat seseorang itu tidak hanya dari luarnya saja melainkan juga melihat dari hatinya dan janganlah menjadi orang yang tidak mau bergaul dengan sesama serta berbaur dengan lingkungan, karena hal tersebut akan membuat kita bodoh.

Pembahasan

Novel adalah sebuah karya sastra yang berbentuk prosa dan mempunyai unsur pembentuk yang terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Sedangkan novelis merupakan sebutan bagi seorang penulis yang menulis novel.

Ciri – ciri umum dari novel :

jumlah kata dalam sebuah novel yaitu lebih dari 35.000 kata. terdiri kurang lebih dari 100 halaman. waktu dalam membaca novel tersebut kurang lebih dari 2 jam atau 120 menit. ceritanya terdiri dari lebih satu impresi, efek dan juga emosi. alur cerita novel bercerita cukup kompleks dalam sebuah novel. seleksi dari cerita dalam karya sastra novel tersebut akan lebih luas kembali. cerita dari novel tersebut berbentuk lebih panjang tetapi banyak juga terdapat bagian kalimat yang di ulang-ulang. novel yang ditulis dengan cerita narasi dan selanjutnya akan di dukung dengan deskripsi dalam menggambarkan sebuah situasi atau kondisi yang ada di dalam bacaan novel tersebut.

Unsur-unsur dari novel yaitu:

Unsur intrinsik:

tema alur latar tokoh penokohan - protagonis, antagonis dan karakter pendukung. gaya bahasa amanat

Unsur ekstrinsik:

Latar belakang pengarang.

Dalam sebuah novel tentunya terdapat penjelasan yang berisi latar belakang penulis. Latar belakang dari pengarang tersebut yaitu semua hal yang terhubung dengan pemahaman dan juga terhubung faktor motivasi dari penulis.

Latar belakang masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan segala hal yang ada di masyarakat dan mempengaruhi alur dari cerita sebuah novel.

Nilai yang terdapat pada novel.

Nilai yang terdapat pada sebuah novel yaitu nilai-nilai dari sebuah novel, seperti nilai budaya, nilai moral, dan nilai sosial serta nilai agama.

Pelajari lebih lanjut

Materi penjelasan tentang novel pada link

brainly.co.id/tugas/9854366

Materi penjelasan tentang contoh novel pada link

brainly.co.id/tugas/9077309

Detil Jawaban

Kelas     : VIII

Mapel    : Bahasa Indonesia

Bab        : Bab 6 - Novel

Kode      : 8.1.6

#TingkatkanPrestasimu


15. ringkasan novel Ronggeng Dukuh paruk​


Jawaban:

ronggeng dukuh 5

Penjelasan:

novel penting hehe


Video Terkait


Posting Komentar untuk "Bagaimana Alur Yang Tergambar Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk"